Perencanaan Sungai
Di dalam perencanaan sungai terdapat berbagai
macam pekerjaan sipil yang dilaksanakan, antara lain pembangunan sistem
pengamanan banjir, pembuatan bangunan sadap untuk berbagai kebutuhan akan air,
usaha-usaha pelestarian alam dan lingkungan hidup, ataupun perbaikan alur
sungai untuk mendukung keamanan lalu lintas sungai. Pada umumnya perancangan
bangunan sungai dilakukan untuk menunjang kegiatan perencanaan persungaian,
yang dibagi menjadi :
- 1. perencanaan perbaikan dan pengaturan sungai,
- 2. perencanaan pemanfaatan air sungai,
- 3. perencanaan pengembangan wilayah,
- 4. perencanaan perbaikan dan pelestarian lingkungan sungai,
- 5. perencan aan lalu lintas sungai.
Perencanaan perbaikan dan pengaturan sungai
diadakan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan suatu lembah sungai, serta
kebutuhan masyarakat. Sungai diperbaiki dan diatur sedemikian rupa sehingga
dapat diadakan pencegahan terhadap bahaya banjir dan sedimentasi, serta
mengusahakan agar alur sungai senantiasa dalam keadaan stabil. Dengan demikian
akan memudahkan pemanfaatan air yang akan memberikan kemudahan dalam
penyadapan, pelestarian lingkungan, dan menjamin kelancaran serta keamanan
lalulintas sungai. Jadi tujuan utama dari perencanaan persungaian adalah
pengamanan terhadap banjir, pengendalian alur sungai dengan memperhatikan
peranan sungai sebagai sumber air dan sedimen, pelestarian lingkungan, serta
keamanan dan keamanan lalulintas sungai.
Perencanaan pemanfaatan air adalah
perencanaan untuk meningkatkan kemampuan sungai dalam menyediakan air,
khususnya di musim kemarau. Air yang berlebih pada musim hujan sebagian harus
ditampung dengan suatu cara, dan kemudian di manfaatkan di mana diperlukan
(terutama pada musim kemarau). Perencanaan pemanfaatan air dapat berarti
perencanaan pengurangan debit banjir, sehingga dalam perencanaannya sering
dilakukan bersama-sama dengan perencanaan pengembangan wilayah sungai.
Perencanaan pengembangan wilayah sungai
secara garis besar merupakan pengembangan sumber air sungai dalam mendukung
pengmabangan ekonomi lainnya, seperti pengembangan industri dan pertanian dalam
daerah pengaliran sungai. Rencana ini akan menetapkan sasaran-sasaran tertentu
yang terdiri dari pengendalian banjir, pembangkit listrik, irigasi, penyediaan
air bersih, air industri, ataupun sarana lalulintas sungai. Terhadap
sasaran-sasaran tersebut harus disusun dalam skala prioritas dan dapat
dikelompokkan secara berurutan dalam sasaran primer dan sasaran sekunder.
Tingkat pengembangan sungai biasanya dibatasi oleh berbagai kondisi, seperti
kondisi geografis, teknis, sosial, dan dapat mempertimbangkan kebutuhan
masyarakat, sehingga modal yang akan ditanam dapat meningkatkan kemajuan
ekonomi secara maksimum.
Perbaikan lingkungan sungai akan bertambah
penting setelah dilaksanakan kegiatan perbaikan dan pengaturan serta
pengembangan wilayah sungai yang disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk
dan peningkatan harta benda milik masyarakat di daerah pengaliran sungai
tersebut. Inti dari perbaikan lingkungan sungai ini meliputi konservasi
kualitas air sungai, serta konservasi dan pengaturan sungai menjadi ruang
terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi penduduk. Dengan terjadinya
pertambahan jumlah penduduk, yang disebabkan oleh urbanisasi, maka di daerah
pusat-pusat pemukiman, kualitas air semakin menurun. Hal ini menimbulkan
pengaruh yang tidak diinginkan terhadap sumber air dan lingkungan di
sekitarnya. Oleh sebab itu kualitas air harus dipelihara, agar tidak menurun
melampaui batas-batas yang diijinkan. Dengan demikian perbaikan sistem
pembuangan air kotor dan pengaturan pembuangan limbah industri pada dasarnya
sangta diperlukan, dan bersamaan dengan itu perlu pula dipertimbangkan
pengamanan terhadap sungainya sendiri, seperti perbaikan resim hidrologi,
pembersihan air buangan yang akan dialirkan ke sungai, serta penmgerukan
sedimen.
Pengertian
Bangunan Sungai
Yang dimaksud bangunan sungai adalah semua
bangunan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan sungai, dapat terletak pada
alur sungai, tebing sungai, ataupun lembah sungai. Bangunan-bangunan sungai
tersebut antara lain :
- · bendungan,
- · bendung,
- · tanggul,
- · parapet,
- · pelindung tebing,
- · dam pengendali dasar,
- · dam penahan sedimen,
- · kantong pasir,
- · pangkal dan pilar jembatan, serta
- · krib sungai.
Pengelolaan sungai hampir selalu melibatkan
masalah pembangunan bangunan-bangunan sungai. Agar fungsi bangunan yang dibuat
dapat sesuai dengan tujuan pengelolaan sungai maka bangunan tersebut harus
dirancang sebaik mungkin, dengan memperhatikan aspek hidraulika. Perancangan
bangunan sungai juga ditujukan agar bangunan yang dipilih (jenis maupun
dimensinya) betul-betul merupakan bangunan yang tepat untuk memenuhi sasaran
kegunaannya, serta ekonomis.
Tujuan Pembuatan Bangunan Sungai
Suatu bangunan sungai dapat ditujukan untuk
berfungsi lebih dari satu macam, sebagai contoh, bangunan sungai berupa
bendungan dapat ditujukan untuk berfungsi sebagai :
- · pengendali banjir,
- · pembangkit listrik tenaga air,
- · irigasi,
- · perikanan,
- · serta pariwisata.
Fungsi bangunan bendung pada umumnya
dimaksudkan untuk menaikkan elevasi muka air yang sekaligus dimaksudkan untuk
mempertahankan elevasi dasar sungai di sebelah hulu bendung, yang selanjutnya
dibelokkan untuk suatu keperluan pemanfaatan air, misalnya irigasi atau
penggelontoran. Hal yang harus diperhatikan adalah pengaruh pembendungan yang
timbul di sebelah hulu bendung. Bangunan sungai lainnya yang sering dibuat
untuk melengkapi konstruksi bendung adalah bangunan tanggul.
Bangunan pengendali dasar sungai pada
prinsipnya ditujukan untuk mempertahankan elevasi dasar sungai yang ada di
sebelah hulu bangunan tersebut, dengan demikian tidak ada tujuan untuk
menaikkan elevasi muka air. Masalah hidraulika yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan bangunan tersebut adalah membahayakan konstruksi bangunannya
sendiri ataupun tebing-tebing sungai yang ada di sekitar bangunan.
Usaha dan Cara Menjaga Kelestarian Sungai -
Upaya Melestarikan Alam Lingkungan Sekitar Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
Sungai merupakan salah satu sumber air yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari sudah
selayaknya dilakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian dan
kealamiannya. Sungai yang melewati sebagaian besar kota-kota besar di
Indonesia kondisinya sangat memperihatinkan.
Misalnya saja sungai atau kali ciliwung yang melintasi daerah ibukota
DKI Jakarta yang air sungainya sudah hitam legam, berbau tidak sedap dan
tidak layak konsumsi. Namun ironisnya masih banyak warga kumuh berpenghasilan
rendah di sekitar bantaran kali ciliwung yang masih tetap menggunakan air
sungai tersebut untuk mandi, mencuci, dan buang air. Tentu saja hal itu tidak
boleh didiamkan begitu saja. Mesti ada tindak lanjut pemerintah pusat,
pemerintah daerah, serta seluruh warga masyarakat harus melakukan beberapa upaya
untuk melestarikan sungai sebagai berikut :
1. Melestarikan Hutan di Hulu Sungai
Agar tidak menimbulkan erosi
tanah di sekitar hulu sungai sebaiknya pohon-pohon atau pepohonan tidak
digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk.
Dengan adanya erosi otomatis akan mambawa tanah, pasir, dan sebagainya ke
aliran sungai dari hulu ke hilir yang sehingga menyebabkan pendangkalan
sungai.
2. Tidak Buang Air di Sungai atau Kali
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalah perbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikkan. Ekskresi juga merupakan salah satu medium yang paling baik untuk perkembangan bibit penyakit dari mulai penyakit ringan sampai ke penyakit yang berat dan kronis. Oleh sebab itu janganlah boker dan beser di sembarang tempat.
3. Tidak Membuang Sampah Ke Sungai
Sampah yang dibuang secara
sembarangan ke kali akan menyebabkan aliran air menjadi mampet. Selain itu
sampah juga menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya
banjir di musim penghujan. Sampah juga membuat sungai tampak kotor, tidak
terawat, terkontaminasi, dan lain sebagainya.
4. Tidak Membuang Limbah Rumah Tangga dan
Industri
Tempat yang paling mudah untuk membuang
limbah industri yang berupa limbah cair adalah dengan membuangnya ke sungai.
Namun apakah limbah itu aman dan layak untuk dibuang ke sungai? Hal itu
membutuhkan penelitian dan proses perubahan secara kimia yang tentu saja akan
menambah biaya operasional perusahaan. Pemerintah melalui kementrian
lingkungan hidup telah membuat tata cara serta aturan untuk pembuangan limbah
yang benar-benar ketat. Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja
bisa menimbulkan berbagai gangguan masyarakat mulai dari bau yang tidak
sedap, pencemaran terhadap air tanah, gangguan kulit, serta masih banyak lagi
gangguan kesehatan lain yang merugikan.
|
Download Perncanaan Pengembangan Sumber Daya air Power Point Klik klik di Sini Ada juga neh Contoh Rencana Anggaran Biaya klik (RAB) Arif Budiman
Teknik Sipil Polnep
|