الجمعة، 1 فبراير 2013

Perencanaan dan pelestariansungai

Perencanaan Sungai

Di dalam perencanaan sungai terdapat berbagai macam pekerjaan sipil yang dilaksanakan, antara lain pembangunan  sistem pengamanan banjir, pembuatan bangunan sadap untuk berbagai kebutuhan akan air, usaha-usaha pelestarian alam dan lingkungan hidup, ataupun perbaikan alur sungai untuk mendukung keamanan lalu lintas sungai. Pada umumnya perancangan bangunan sungai dilakukan untuk menunjang kegiatan perencanaan persungaian, yang dibagi menjadi :
  • 1.  perencanaan perbaikan dan pengaturan sungai,
  • 2.   perencanaan pemanfaatan air sungai,
  • 3.   perencanaan pengembangan wilayah,
  • 4.   perencanaan perbaikan dan pelestarian lingkungan sungai,
  • 5.   perencan aan lalu lintas sungai.


Perencanaan perbaikan dan pengaturan sungai diadakan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan suatu lembah sungai, serta kebutuhan masyarakat. Sungai diperbaiki dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat diadakan pencegahan terhadap bahaya banjir dan sedimentasi, serta mengusahakan agar alur sungai senantiasa dalam keadaan stabil. Dengan demikian akan memudahkan pemanfaatan air yang akan memberikan kemudahan dalam penyadapan, pelestarian lingkungan, dan menjamin kelancaran serta keamanan lalulintas sungai. Jadi tujuan utama dari perencanaan persungaian adalah pengamanan terhadap banjir, pengendalian alur sungai dengan memperhatikan peranan sungai sebagai sumber air dan sedimen, pelestarian lingkungan, serta keamanan dan keamanan lalulintas sungai.
Perencanaan pemanfaatan air adalah perencanaan untuk meningkatkan kemampuan sungai dalam menyediakan air, khususnya di musim kemarau. Air yang berlebih pada musim hujan sebagian harus ditampung dengan suatu cara, dan kemudian di manfaatkan di mana diperlukan (terutama pada musim kemarau). Perencanaan pemanfaatan air dapat berarti perencanaan pengurangan debit banjir, sehingga dalam perencanaannya sering dilakukan bersama-sama dengan perencanaan pengembangan wilayah sungai.
Perencanaan pengembangan wilayah sungai secara garis besar merupakan pengembangan sumber air sungai dalam mendukung pengmabangan ekonomi lainnya, seperti pengembangan industri dan pertanian dalam daerah pengaliran sungai. Rencana ini akan menetapkan sasaran-sasaran tertentu yang terdiri dari pengendalian banjir, pembangkit listrik, irigasi, penyediaan air bersih, air industri, ataupun sarana lalulintas sungai. Terhadap sasaran-sasaran tersebut harus disusun dalam skala prioritas dan dapat dikelompokkan  secara berurutan dalam sasaran primer dan sasaran sekunder. Tingkat pengembangan sungai biasanya dibatasi oleh berbagai kondisi, seperti kondisi geografis, teknis, sosial, dan dapat mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, sehingga modal yang akan ditanam dapat meningkatkan kemajuan ekonomi secara maksimum.
Perbaikan lingkungan sungai akan bertambah penting setelah dilaksanakan kegiatan perbaikan dan pengaturan serta pengembangan wilayah sungai yang disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan harta benda milik masyarakat di daerah pengaliran sungai tersebut. Inti dari perbaikan lingkungan sungai ini meliputi konservasi kualitas air sungai, serta konservasi dan pengaturan sungai menjadi ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi penduduk. Dengan terjadinya pertambahan jumlah penduduk, yang disebabkan oleh urbanisasi, maka di daerah pusat-pusat pemukiman, kualitas air semakin menurun. Hal ini menimbulkan pengaruh yang tidak diinginkan terhadap sumber air dan lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu kualitas air harus dipelihara, agar tidak menurun melampaui batas-batas yang diijinkan. Dengan demikian perbaikan sistem pembuangan air kotor dan pengaturan pembuangan limbah industri pada dasarnya sangta diperlukan, dan bersamaan dengan itu perlu pula dipertimbangkan pengamanan terhadap sungainya sendiri, seperti perbaikan resim hidrologi, pembersihan air buangan yang akan dialirkan ke sungai, serta penmgerukan sedimen.


 Pengertian Bangunan Sungai

Yang dimaksud bangunan sungai adalah semua bangunan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan sungai, dapat terletak pada alur sungai, tebing sungai, ataupun lembah sungai. Bangunan-bangunan sungai tersebut antara lain :
  • ·         bendungan,
  • ·         bendung,
  • ·         tanggul,
  • ·         parapet,
  • ·         pelindung tebing,
  • ·         dam pengendali dasar,
  • ·         dam penahan sedimen,
  • ·         kantong pasir,
  • ·         pangkal dan pilar jembatan, serta
  • ·         krib sungai.


Pengelolaan sungai hampir selalu melibatkan masalah pembangunan bangunan-bangunan sungai. Agar fungsi bangunan yang dibuat dapat sesuai dengan tujuan pengelolaan sungai maka bangunan tersebut harus dirancang sebaik mungkin, dengan memperhatikan aspek hidraulika. Perancangan bangunan sungai juga ditujukan agar bangunan yang dipilih (jenis maupun dimensinya) betul-betul merupakan bangunan yang tepat untuk memenuhi sasaran kegunaannya, serta ekonomis.

 

Tujuan Pembuatan Bangunan Sungai


Suatu bangunan sungai dapat ditujukan untuk berfungsi lebih dari satu macam, sebagai contoh, bangunan sungai berupa bendungan dapat ditujukan untuk berfungsi sebagai :
  • ·         pengendali banjir,
  • ·         pembangkit listrik tenaga air,
  • ·         irigasi,
  • ·         perikanan,
  • ·         serta pariwisata.


Fungsi bangunan bendung pada umumnya dimaksudkan untuk menaikkan elevasi muka air yang sekaligus dimaksudkan untuk mempertahankan elevasi dasar sungai di sebelah hulu bendung, yang selanjutnya dibelokkan untuk suatu keperluan pemanfaatan air, misalnya irigasi atau penggelontoran. Hal yang harus diperhatikan adalah pengaruh pembendungan yang timbul di sebelah hulu bendung. Bangunan sungai lainnya yang sering dibuat untuk melengkapi konstruksi bendung adalah bangunan tanggul.
Bangunan pengendali dasar sungai pada prinsipnya ditujukan untuk mempertahankan elevasi dasar sungai yang ada di sebelah hulu bangunan tersebut, dengan demikian tidak ada tujuan untuk menaikkan elevasi muka air. Masalah hidraulika yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan tersebut adalah membahayakan konstruksi bangunannya sendiri ataupun tebing-tebing sungai yang ada di sekitar bangunan.

Usaha dan Cara Menjaga Kelestarian Sungai - Upaya Melestarikan Alam Lingkungan Sekitar Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya

              Sungai merupakan salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari sudah selayaknya dilakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian dan kealamiannya. Sungai yang melewati sebagaian besar kota-kota besar di Indonesia kondisinya sangat memperihatinkan.

              Misalnya saja sungai atau kali ciliwung yang melintasi daerah ibukota DKI Jakarta yang air sungainya sudah hitam legam, berbau tidak sedap dan tidak layak konsumsi. Namun ironisnya masih banyak warga kumuh berpenghasilan rendah di sekitar bantaran kali ciliwung yang masih tetap menggunakan air sungai tersebut untuk mandi, mencuci, dan buang air. Tentu saja hal itu tidak boleh didiamkan begitu saja. Mesti ada tindak lanjut pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh warga masyarakat harus melakukan beberapa upaya untuk melestarikan sungai sebagai berikut :

1. Melestarikan Hutan di Hulu Sungai
               Agar tidak menimbulkan erosi tanah di sekitar hulu sungai sebaiknya pohon-pohon atau pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan mambawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir yang sehingga menyebabkan pendangkalan sungai.
2. Tidak Buang Air di Sungai atau Kali

               Buang air kecil dan air besar sembarangan adalah perbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikkan. Ekskresi juga merupakan salah satu medium yang paling baik untuk perkembangan bibit penyakit dari mulai penyakit ringan sampai ke penyakit yang berat dan kronis. Oleh sebab itu janganlah boker dan beser di sembarang tempat.
3. Tidak Membuang Sampah Ke Sungai
               Sampah yang dibuang secara sembarangan ke kali akan menyebabkan aliran air menjadi mampet. Selain itu sampah juga menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan. Sampah juga membuat sungai tampak kotor, tidak terawat, terkontaminasi, dan lain sebagainya.
4. Tidak Membuang Limbah Rumah Tangga dan Industri
               Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri yang berupa limbah cair adalah dengan membuangnya ke sungai. Namun apakah limbah itu aman dan layak untuk dibuang ke sungai? Hal itu membutuhkan penelitian dan proses perubahan secara kimia yang tentu saja akan menambah biaya operasional perusahaan. Pemerintah melalui kementrian lingkungan hidup telah membuat tata cara serta aturan untuk pembuangan limbah yang benar-benar ketat. Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja bisa menimbulkan berbagai gangguan masyarakat mulai dari bau yang tidak sedap, pencemaran terhadap air tanah, gangguan kulit, serta masih banyak lagi gangguan kesehatan lain yang merugikan.

Download Perncanaan Pengembangan Sumber Daya air Power Point Klik klik di Sini

Ada juga neh Contoh Rencana Anggaran Biaya klik (RAB)

Arif Budiman
Teknik Sipil Polnep